Kamis, 31 Desember 2009

Computer Based Information System (CBIS)

Computer Based Information System (CBIS)

Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
CBIS ( Computer Base Information System)

 Memberi kesempatan untuk meningkatkan komunikasi dan pengambilan keputusan dlm suatu organisasi.
 Perancangan harus memberikan perhatian kepada tingkatan tingkatan manajemen dan kelompok organisasi.
 Pusat kekuatan informal dari suatu organisasi yang dpt mempengaruhi keberhasilan CBIS harus diidentifikasikan dan dimasukkan dlm perancangan.
 Harus menjaga manajemen yang dibutuhkan oleh lingkungan dan perubahan yang mempengaruhi susunan organisasi

Mengelola CBIS
 Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara CBIS
 Dlm beberapa situasi manajer hrs dpt mengerjakan semua tugas tanpa bantuan.
 Spesialis informasi memberikan bantuan teknis jika diperlukan.
 CBIS akan dikembangkan manajer harus merencanakan life cycle dan kemudian mengontrol para spesialis.
 Mengontrol sumber CBIS untuk menjaga penampilan sistem dengan segala kemampuan, setelah implementasi.

Manajemen Sumber Informasi.
Perencanaan manajemen puncak dari suatu perusahaan yang akan menetapkan penggunaan komputerisasi yang akan berguna untuk mengetahui penciptaan sumber informasi dan pengelolaannya Information resources management (IRM), jika perusahaan akan menerapkan IRM maka harus ada tiga unsur, yaitu :
1. Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan yang disebut Chief Information Officer (CIO)
2. CIO turut ambil bagian dengan Eksekutif lain dalam menyusun rencana jangka panjang untuk organisasi
3. Rencana jangka panjang harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal, dll

Subsistem sistem Dalam Keorganisasian/ Perusahaan
1. Fungsi organisasi terpisah dalam hal kegiatan dan ditentukan secara manajerial sebagai tanggung jawab sendiri-sendiri
2. SIM dipandang sebagai sebuah gabungan sistem informasi
3. Setiap sitem fungsional berdiri sendiri dalam hal prosedur, program, model yang saling tdk bersamaan.
4. Gagasan dasarnya sama untuk mengenali fungsi-fungsi pokok atas nama subsistem dapat dirancang.

Subsistem utama dalam Sebuah organisasi Manufaktur
1. Pemasaran : Ramalan penjualan, perencanaan penjualan, analisis pelanggan, penjualan
2. Manufaktur : Perencanaan dan penjadualan produksi, pengendalian biaya, analisa biaya
3. Logistik : Perencanaan dan pengendalian pembelian, persedian barang, dan distribusi
4. Personalia : Perencanaan kebutuhan pegawai, menganalisa prestasi, administrasi gaji.
5. Keuangan & Acc : Analisis Keuangan, analisis biaya, perencanaan kebutuhan modal, perhitungan pendapatan.
6. Pengolahan Informasi : Perencanaan sistem informasi, analisis biaya
7. Manajemen Puncak : perencanaan strategis, pengalokasian sumber daya.

= Organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang struktural, baik secara vertikal maupun secara horisontal diantara posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan.


= Organisasi terdiri dari dua bagian :
1. Bagian-bagian / Departemen / Divisi : yang berarti menciptakan struktur dengan bagian yang diintegrasikan.
2. Hubungan-hubungan : yakni hubungan antar komponen organisasi sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhan.

DATABASE

Database : susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan, yang terorganisir dan disimpan secara integrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi optimal yang diperlukan oleh pemakai.

Manajemen Data : merupakan bagian dari manajemen informasi, yang mencakup aktivitas yang dilakukan untuk memastikan keakuratan dan up to date-an data perusahaan.

Subsistem Pangkalan Data (Database)
= Data mempunyai nilai sepanjang :
 Data itu bisa dicari kembali
 Diolah
 Disediakan untuk orang yang membutuhkannya dalam batas waktu

= Suatu sistem informasi manajemen menggambarkan persediaan suatu rangkaian data yang cukup lengkap yang disimpan agar dapat memyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi.

= Rangkaian file data yang saling berkaitan secara logik yang dipelihara untuk SIM disebut pangkalan data (Data Base)

= Perangkat lunak yang diperlukan untuk mengelola secara efektif dan menggunakan pangkalan data disebut sistem pangkalan data.

= Seluruh sistem yang menyangkut pangkalan data, perangkat lunak data, administrator pangkalan data, dan prosedur pangkalan data disebut sub sistem pangkalan data dan merupakan bagian dari sistem informasi manajemen.
Konsep Data dan Susunan Data
 Data harus disusun agar pengolahan beberapa ciri suatu objek pengolahan data.
 Butir data dapat membentuk suatu hubungan hirarkis antar mereka.

Butir Data
 Suatu butir sering disebut sebagai bidang atai Fields,
 Suatu bidang adalah ruang penyimpanan pada sarana file pengolahan data fisik, sedangkan butir adalah apa yang disimpan didalamnya.
 Rangkaian kolom didefinisikan sebagai bidang butir data yang ditetapkan pons.
 Butir data panjangnya tetap atau variable. Misalnya, nama dan alamat cukup beraneka ragam dalam jumlah karakter yang diperlukan. Tetapi hanya dua digit angka akan menampung usia setiap karyawan.

Rokok itu Narkoba

Rokok itu Narkoba

Rokok adalah pintu gerbang bagi narkoba. Lebih spesifik lagi, rokok itu sendiri sebenarnya termasuk ke dalam definisi narkoba. Ya, di tengah maraknya kampanye anti-narkoba di masyarakat, ternyata tidak banyak yang menyadari hal ini. Merokok kini tidak lagi merupakan masalah kesehatan melulu, tetapi sudah memiliki kompleksitas tersendiri.

Di dalam pengertian Narkoba termuat 3 kelompok zat aktif yaitu Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Rokok bersama dengan alkohol termasuk ke dalam kelompok yang terakhir. Nikotin yang merupakan salah satu komponen dari rokok merupakan zat psikotropika stimulan. Jadi sesungguhnya rokok itu adalah narkoba juga. Oleh karena itu, rokok pun memiliki sifat-sifat utama layaknya narkoba lain yaitu habituasi, adiksi dan toleransi. Habituasi adalah suatu perasaan rindu, terus menerus melintas di pikiran untuk menggunaan zat, sehingga seseorang akan terus berkeinginan menggunakan zat tersebut saat berkumpul dengan sesama teman pemakai. Sedangkan adiksi merupakan dorongan kompulsif untuk menggunakan suatu zat diserta tanda-tanda ketergantungan.

Ketergantungan itu sendiri dapat berupa ketergantungan psikis (psychological dependence) maupun ketergantungan fisiologis (physiological dependence). Ketergantungan psikis merupakan kompulsi penggunaan zat untuk memenuhi kebutuhan psikologis, seperti untuk menghadapi stress. Sedangkan ketergantungan fisiologis berarti proses perubahan fungsional tubuh sedemikian rupa dikarenakan paparan rutin terhadap zat. Toleransi adalah contoh bentuk ketergantungan fisiologis, yaitu seiring bertambahnya waktu penggunaan maka pemakaian zat berikutnya diperlukan dosis yang lebih besar dari sebelumnya untuk mencapai efek kenikmatan yang sama. Toleransi inilah yang akan membuat seorang perokok, dan pemakai narkoba lainnya, terus menambah jumlah batang rokok yang dihisapnya dari waktu ke waktu.
Rokok merupakan narkoba termurah dan dijual bebas. Dengan selembar uang Rp 1.000,00 seseorang sudah mampu mendapatkan sebatang rokok yang mengandung 4.000 macam zat kimia. Tidak ada satupun produk farmasi yang berisikan 4.000 macam zat kimia dapat dibeli dengan harga sedemikian murah. Oleh karena itu, siapapun mudah memperoleh sebatang rokok, dari mereka yang usia tua maupun anak sekolah dasar. Selain itu rokok juga memberikan kenikmatan, walaupun sementara, dan hal ini lah yang menjadi magnet bagi pribadi-pribadi labil yang tidak puas akan kenyataan hidup ini atau bagi para remaja sebagai teman setia saat kumpul-kumpul.
Jadi tidak perlu heran jika merokok telah menjadi kebiasaan buruk yang popular di masyarakat. Berdasarkan laporan Breslau dkk (2001), 1 dari 4 orang dewasa di Amerika Serikat memiliki ketergantungan terhadap nikotin, walaupun belakangan ini popularitas merokok di kalangan remaja Negeri Paman Sam terus melorot. Penduduk Indonesia sendiri merupakan salah satu konsumen rokok terbesar di dunia, serta memiliki produksi rokok yang tidak kalah besarnya pula. Fakta ini membuat berbagai perusahaan rokok asing, seperti Philip Morris, berebut pangsa pasar di negeri ini.

Dan akhirnya seiring impor rokok dan investasi dari negara maju yang semakin masif, penyakit-penyakit terkait dengan rokok juga diimpor. Penyakit kardiovaskular dan kanker (terutama kanker paru) sekarang ini menduduki tangga teratas penyebab kematian di Indonesia, menggeser berbagai penyakit infeksi.
Ada beberapa tahapan yang dialami seorang perokok hingga menjadi tahap ketergantungan. Tahap pertama adalah eksperimental atau coba-coba. Mereka mulai menghirup rokok untuk mencari ketenangan, energi lebih dan pelarian dari stress sehari-hari. Pada tahap ini seorang perokok merasa yakin masih dapat mengontrol kebiasaannya untuk merokok.
Pada tahap selanjutnya, yaitu penggunaan rutin, perokok mulai dikendalikan oleh efek dasyat nikotin. Pada tahap ini penyangkalan memainkan peranan penting. Perokok akan menyangkal bahwa ia tidak dapat mengendalikan lagi kebiasaannya merokok, menyangkal bahwa kebiasaannya itu dapat menimbulkan berbagai penyakit fatal. Sebenarnya ia mengetahui bahaya-bahaya merokok, tetapi kenikmatan semu tersebut telah terlanjur menutupi kecemasan dan akal sehatnya. Dengan penyangkalan ini, maka tidak heran kampanye anti-rokok yang mengusung berbagai bahaya merokok bagi kesehatan menjadi mentah.
Tahapan terakhir adalah ketergantungan, di mana rokok sudah menjadi sahabat setia perokok setiap waktu, dan tanpanya, perokok akan mengeluh berbagai macam kesengsaraan dari mulut pahit hingga demam. Dan selanjutnya, ia pun akan merokok lagi, bukan sekedar mencari kenikmatan seperti tahapan awal melainkan untuk menghindarkan diri dari kesakitan withdrawal.
Menilik bahwa rokok berawal dari coba-coba, rasa ingin tahu maupun rasa setia kawan, maka tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa pribadi perokok adalah rentan juga terhadap narkoba lainnya. Rokok adalah pintu gerbang kepada narkoba lainnya. Kematian dikarenakan penyakit-penyakit terkait rokok adalah lebih besar daripada kematian karena narkoba jenis lainnya. Biaya negara untuk merawat penduduknya yang menderita penyakit-penyakit terkait dengan rokok juga lebih besar dibandingkan pendapatan dari pajak rokok.
Celakanya rokok adalah satu-satunya narkoba yang dapat menyerang orang yang tidak turut menggunakannya. Beberapa penelitian telah menyebutkan bahwa perokok pasif memiliki resiko yang kurang lebih sama dengan perokok aktif untuk menderita penyakit jantung koroner, saluran napas, katarak dan bahkan kanker paru. Sehingga tidak disangsikan bahwa rokok lebih berbahaya dibandingkan narkoba jenis lainnya.
Merokok bukanlah sekedar permasalahan kesehatan, tetapi melibatkan pula segi politik, bisnis, sosial-pergaulan, psikologis maupun kemiskinan. Walaupun telah diketahui resiko dari rokok sedemikian besar, adalah mustahil untuk melarang pabrik rokok untuk beroperasi. Industri rokok adalah tempat perputaran uang yang hebat berupa lapangan kerja serta penyumbang pajak terbesar bagi negara. Beberapa orang terkaya di negeri ini berasal dari industri rokok. Rokok sudah lama menjadi sponsor utama berbagai program olahraga, terutama sepak bola yang sangat popular di masyarakat. Iklan rokok selalu menampilkan sosok pria yang maskulin dan jiwa petualang sehingga mampu merebut hati para remaja yang memang masa penuh mimpi untuk menjadi idola. Dengan demikian, apalah artinya himbauan kecil bahaya merokok bagi kesehatan yang tertera di bungkus rokok dibandingkan iklan rokok yang begitu megah. Hal inilah yang menjadikan rokok sebagai salah satu narkoba yang ‘dilegalkan’. Bahkan selama ini ketika kasus narkoba terus bergejolak, rokok selalu terabaikan sebagai akar masalah narkoba. Bagaimana mungkin kita hendak melenyapkan ilalang tanpa mencabut akarnya?

Walaupun rokok dibentengi dengan kokoh oleh unsur politik dan bisnis, bukan berarti upaya memerangi rokok harus terhenti di tengah jalan. Upaya kampanye anti-rokok harus terus menerus digalakkan, namun dengan berbagai pendekatan lain. Selama ini pendekatan dengan mengedepankan berbagai ancaman kesehatan sudah banyak dipakai, dan biasanya kurang efektif. Tentu saja jarang seorang perokok berhenti merokok dikarenakan ketakutannya akan berbagai penyakit tersebut kecuali jika ia memang telah menderitanya. Yang terjadi adalah kenikmatan sementara dari asap rokok yang mengebul telah membuat diri perokok tenang, tidak mencemaskan apapun, hidup menjadi nikmat serta mengaburkan kekhawatiran akan masa depannya.
Pendekatan yang mungkin lebih efektif adalah dengan menekankan betapa penting untuk menghentikan merokok demi menyelamatkan orang-orang yang disayangi seperti istri atau anak perokok dari bahaya sebagai perokok pasif. Selain itu saat ini telah tersedia obat-obat pengganti nikotin seperti varenicline, hal ini mungkin menjanjikan, tetapi bisa juga hanya sekedar pergeseran dari satu bentuk ketergantungan kepada ketergantungan lainnya. Belum lagi masalah biaya yang pastinya mahal karena produksi obat ini masih dipegang swasta.

Larangan merokok di tempat umum seperti yangt tertuang pada Peraturan Daerah (Perda) No 2 Tahun 2005 tentang Penanggulangan Pencemaran Udara (PPU) di DKI Jakarta sebenarnya adalah upaya positif, namun sayangnya kenyataan di lapangan tidak berjalan sebagaimana semestinya. Permasalahan rokok harus terus ditangani serius oleh berbagai pihak, dalam skala makro maupun mikro, seserius dengan slogan-slogan anti-narkoba yang kerap kita dengar dan lihat.

Pengertian Dan Jenis Software Komputer

PENGERTIAN DAN JENIS SOFTWARE KOMPUTER

Software Komputer

Kebanyakan masyarakat saat ini membagi komputer menjadi dua bagian . Bagian pertama adalah hardware yang merupakan perangkat fisik yang ada di dalam komputer. Dan bagian yang kedua adalah software komputer, yang memberitahukan hardware mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Apabila diibaratkan bahwa komputer adalah makhluk hidup, maka hardware adalah tubuhnya seperti mata untuk melihat, paru-paru untuk bernapas dan bagian tubuh lainnya, sedangkan perangkat lunak atau software diibaratkan sebagai kepintarannya, seperti memproses gambar yang dilihat mata, memerintahkan tangan untuk mengangkat objek, dan memaksa tubuh untuk menarik nafas dengan menggunakan paru-paru.
Hardware Komputer, menjadi bagian dari mesin, dan hanya mengerti dua konsep dasar yaitu menyala (on) dan mati (off), konsep on dan off tersebut dinamakan binary. Software komputer dikembangkan agar binary dapat menjadi jalan untuk memberitahukan komputer hardware dalam melakukan tugasnya. Software Komputer menterjemahkan dan mengarahkan pengguna komputer agar mengerti mengenai apa yang dapat dilakukan oleh komputer hardware.

Sebagian besar dari software komputer dibuat oleh programmer dengan menggunakan bahasa pemrograman. Programer menuliskan perintah dalam bahasa pemrograman seperti layaknya bahasa yang digunakan oleh orang pada umumnya dalam melakukan perbincangan. Perintah-perintah tersebut dinamakan “Source Code”. Program komputer lainnya dinamakan Compiler yang digunakan pada source code, dan kemudian mengubah perintah tersebut ke bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer. Dan hasilnya dinamakan program executable (EXE).

Software komputer dibagi menjadi dua kategori utama yaitu sistem software dan software aplikasi. Sistem software menyajikan program yang dapat mengijinkan hardware berjalan dengan semestinya. Software aplikasi menyediakan program yang mengijinkan pengguna untuk melakukan sesuatu disamping menjalankan hardware.

Ada pula beberapa tipe komputer software, diantaranya :

Software Games - Jenis software ini termasuk dalam kategori entertainment atau hiburan, software ini memiliki berbagai macam jenis. Jenis-jenis tersebut seperti MMOs (Massive Multiplayer Online games), first-person shooters, action games, roleplaying games, and game petualangan.

Software Driver – Program in mengijinkan komputer untuk dapat berinteraksi dengan perangkat hardware tambahan seperti printer, scanner, dan video cards.

Software Pendidikan – berbeda dengan jenis program sebelumnya, software pendidikan ini dapat mengajarkan apapun dari komputer, melakukan aktifitas yang berhubungan seperti mengetik atau berbagai macam jenis pendidikan lainnya seperti kimia.

Media player dan pengembangan software media lainnya – Software yang dibuat untuk dapat memainkan atau mengedit media digital seperti file music atau video.

Software Produktifitas – Jenis software ini mengijinkan pengguna untuk lebih produktif baik itu dalam menjalankan bisnis atau menjalankan aktifitas produktif lainnya. Contoh dari software ini adalah software pengolah huruf (Ms Words), Software pengatur database, software presentasi dan beberapa software lainnya.

Operating sistem – software yang merupakan sumber dari software lainnya yang dapat mengijinkan software lainnya untuk berjalan. Contoh dari software operating sistem ini adalah Window Vista, Mac OS X dan Linux

Mencegah Bahaya Listrik

MENCEGAH BAHAYA LISTRIK

Kebakaran yang menimpa perumahan sering kali terjadi. Terutama di komplek perumahan yang padat. Beberapa di antaranya disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik. Jika kita peduli, tentunya musibah ini dapat diantisipasi dengan memperhatikan beberapa tips:
• Jangan menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik.
• Gunakan pemutus arus listrik (sekering) yang sesuai dengan daya tersambung, jangan dilebihkan atau dikurangi.
• Kabel-kabel listrik yang terpasang di rumah jangan dibiarkan ada yang terkelupas atau dibiarkan terbuka.
• Jauhkan sumber-sumber listrik seperti stop kontak, saklar dan kabel-kabel listrik dari jangkauan anak-anak.
• Biasakan menggunakan material listrik, seperti kabel, saklar, stop kontak, steker (kontak tusuk) yang telah terjamin kualitasnya dan berlabel SNI Standar Nasional Indonesia) / LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) / SPLN (Standar PLN).
• Pangkaslah pepohonan yang ada di halaman rumah jika sudah mendekati atau menyentuh jaringan listrik.
• Hindari pemasangan antene televisi terlalu tinggi sehingga bisa mendekati atau menyentuk jaringan listrik.
• Gunakan listrik yang memang haknya, jangan mencoba mencantol listrik, mengutak-atik KWH Meter atau menggunakan listrik secara tidak sah.
• Biasakan bersikap hati-hati, waspada dan tidak ceroboh dalam menggunakan listrik.
• Jangan bosan-bosan untuk mengingatkan anak-anak kita agar tidak bermain layang-layang di bawah/dekat jaringan listrik.
Pasangkan juga ELCB (earth leakage circuit breaker) yang sekarang telah banyak digantikan dengan GFI (ground fault interrupter) atau RCD (residual-current device). Fungsinya untuk memutuskan hubungan arus listrik jika terdapat kebocoran arus listrik. Atau jika ada orang yang tersengat listrik. Piranti ini biasanya dipasang di kamar mandi (stop kontak untuk hair dryer atau electric shaver/pencukur kumis) atau tempat mesin cuci. Umumnya tempat-tempat tersebut berlantai basah.
Selain itu, pasangi rumah Anda dengan instalasi listrik sistem 3 kabel. Ini akan memastikan bahwa peralatan listrik Anda terhubungkan dengan tanah atau grounding yang benar. Pernah kan Anda terasa kesetrum ketika memegang lemari es atau komputer? Ini mungkin saja karena instalasi listrik di rumah Anda tidak memakai sistem 3 kabel.

Jumat, 25 Desember 2009

Membentuk Tim Penanganan Bencana Alam

Kejadian bencana demi bencana alam terjadi tanpa terelakkan, Maraknya bencana alam di wilayah Indonesia tidak membuat pemerintah dan masyarakat banyak belajar lalu berusaha mencari solusi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana tersebut, dari masa ke masa namun keadaan tidak jauh berubah, proses penanggulangan atas bencana masih menuai kritikan, hal itu disebabkan oleh pemerintah yang dinilai lamban dan kurang serius. Kritikan dan penilaian terhadap pemerintah semakin gencar, tetapi bagi para korban bencana tetap saja berharap dan bergantung pada bantuan-bantuan pemerintah. Di samping kelemahan pemerintah, kondisi di lokasi bencana justru semakin parah karana pihak-pihak (stake holders) tidak berperan konstruktif dalam menyikapi permasalahan pasca bencana. Oleh karena itu, model penanggulangan bencana membutuhkan usaha-usaha serius, terencana, terutama jika hal itu dilakukan bersama-sama dengan korban bencana sendiri. Institusi keagamaan yang bekerjasama dengan kepanduan (pramuka) akan menjadi tim yang paling sukses menangani permasalahan bencana alam. melalui kiprah dan pengalaman kedua institusi ini akan dapat memberi kehidupan baru dalam atmosfir penanggulangan bencana alam nasional, model penanggulangan bencana membutuhkan usaha-usaha serius, yang didasarkan pada prinsip gotong royong dan kemanusiaan, yang dijalankan secara terencana, terutama jika hal itu dilakukan bersama-sama dengan korban bencana sendiri. Dalam artian permasalahan bencana harus mengutamakan kedua institusi tersebut diatas sebagai penentu dan pelaksana kerja. Sebab sampai saat ini Negara ataupun pemerintah dinyatakan gagal dalam menangani permasalahan ini. Maka sudah saatnya kedua institusi yang disebutkan diatas diserahkan sebagai kelompok terdepan yang menjadi motopr penggerak. Mengapa hal ini harus terjadi? Jawabannya sederhana , yakni hanya dua institusi inilah yang masih terbilang bersih dinegeri ini dari Bertolak dari permasalahan itulah penelitian kali ini berupaya memfokuskan kajian tentang bagaimana agama dan kepramukaan beserta sifat praksisnya ketika terlibat dalam proses-proses penanganan korban bencana gempa di Yogyakarta. Penelitian ini dirancang dengan model penelitian kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data dari hasil proses interview, observasi serta diperkuat data-data sekunder berupa catatan-catatan, dokumentasi yang berkaitan dengan kepentingan dan validitas penelitian. Institusi kepramukaan dan keagamaan akan sangat meyakinkan dapat memberi banyak sekali kontribusi penting sebagai tim penanggulangan fisik dan non fisik, moril dan materil. Partisipasi maupun kontribusinya sebagai sebuah keyakinan menghantarkan para pemeluk agama mampu beradaptasi terhadap alam yang terkadang bergejolak. Sedangkan kesederhanaan, kegotongroyongan, dan semangat pengabdian dari institusi kepramukaan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat secara menyeluruh. melalui kegiatan-kegiatan keagamaan mengarah pada peningkatan positif dan mendorong kemandirian para korban, ditunjang lagi oleh kesigapan para pramuka yang ikhlas mengabdi tanpa mengharapkan imbalan inilah yang akan mampu menjiwai para korban bencana di lingkungan tempat tinggalnya untuk mengatasi kondisinya sendiri. Agama sebagai pandangan hidup dan kepramukaan sebagai lapangan pengabdian, tidak semata-mata mengajarkan ikhlas dan kesabaran saja, dalam struktur gugus tugas penanggulangan bencana ini mereka akan mampu mensinergikan tindakan praksis kepada masyarakat korban gempa yang diperlukan untuk mewujudkan keseimbangan antara ruhani dan jasmani, antara hidup berjuang sebagai masyarakat dan usaha-usaha mencapai hidup di akhirat.

Akuntansi Keuangan versus Akuntansi Manajemen

Akuntansi Keuangan versus Akuntansi Manajemen
Dari tahap ini jelas bahwa audit maksimum pentingnya. Tetapi ada akuntansi keuangan dan manajemen akuntansi. Tujuan ini adalah untuk menjelaskan tidak hanya perbedaan antara dua tetapi juga kesamaan.
Tujuan dari akuntansi keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang keadaan keuangan dari aktivitas ke pemegang obligasi dari luar negeri. Kampanye dapat
Saham, dokumen (atau alat) yang hipotek, lembaga keuangan,
Bank, mitra penuh waktu, dll. Jika pihak-pihak yang terlibat dalam pendanaan suatu kegiatan komersial dan karenanya memiliki kepentingan pribadi dalam kepentingan keuangan kegiatan - Dapatkah proyek memenuhi semua kewajibannya! Oleh karena itu, akuntansi keuangan dari pihak-pihak yang telah diperkirakan bahwa nilai finansial dari aktivitas bisnis yang. Ketersediaan manajemen akuntansi, di sisi lain, informasi tentang kondisi keuangan kepada pengelola kegiatan di dalamnya. Informasi seperti itu akan membantu para manajer kegiatan di Departemen Tenaga Kerja, misalnya, di mana harga dapat meningkat, yang memungkinkan untuk memberikan kenaikan gaji, jika demobilisasi dari pekerja sementara, dan sebagainya.
Harus mengikuti petunjuk dari akuntansi keuangan dan peraturan sangat tepat di kompilasi bahan baku (dan informasi) dan menyerahkan formulir terakhir. Standar dan pedoman ini, sanksi internasional dan diterapkan dalam praktek. Sisi lain, dapat disampaikan informasi manajemen akuntansi dengan cara apapun sesuai dengan manajemen tertentu bekerja. Satu-satunya hal yang penting adalah bahwa ia harus membantu para manajer dalam pengambilan keputusan kegiatan yang akan selalu diberitahu tentang aktivitas.
Kebutuhan bisnis perusahaan yang sama dan jenis informasi keuangan, tetapi cara dan rally oleh akan bervariasi dari satu ke aktivitas lainnya. Untuk memahami perbedaan (dan juga persamaan) antara dua konsep, adalah penting untuk memahami hal berikut:
Fokus pada account ke account keuangan untuk periode sebelumnya telah lulus (biasanya satu tahun, yang disebut keuangan tahun), sedangkan fokus pada pertimbangan administratif hadir dan memberikan manajer dengan informasi yang dapat digunakan dalam membuat perkiraan informasi untuk masa depan.
Account disajikan dalam laporan keuangan pada situasi keuangan atau aktivitas perusahaan sebagai penuh. Sementara laporan mengenai pengelolaan rekening masing-masing bagian atau divisi yang terpisah dan di menganalisis posisi dengan status khusus. Karena itu, apapun kegiatan komersial atau perusahaan yang memiliki bagian yang berkaitan dengan account dari salah satu badan saja. Dan dengan itu, setiap divisi atau departemen mengembangkan, menggabungkan account, dan laporan dari manajemen sendiri.
Keuangan rekening untuk kepentingan pemegang obligasi dari luar negeri. Sementara pengelolaan account untuk kepentingan direktur aktivitas dari dalam, dengan kata lain, untuk konsumsi internal. Aturan keuangan account yang diberikan oleh undang-undang dan bahkan, sesuai dengan praktek internasional yang diakui. Sebagai contoh, adalah wajib bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk menyerahkan laporan keuangan tahunan sesuai dengan praktik internasional. Tidak ada undang-undang atau peraturan tentang pengelolaan account.
Keuangan rekening disajikan ikhtisar dari posisi keuangan dari aktivitas perdagangan untuk jangka waktu tertentu. Karena bertujuan untuk menganalisis, mengevaluasi dan hati-hati memeriksa kinerja oleh masyarakat, termasuk di dalamnya informasi tidak rahasia dan tidak berkualitas. Sisi lain, pengelolaan rekening khusus untuk memberikan informasi yang dapat berguna dalam mengevaluasi setiap perusahaan secara terpisah.
Harus akurat dan benar account keuangan dan sesuai dengan praktik internasional sanksi. Jika akurasi juga berlaku untuk pengelolaan account, tetapi tidak memerlukan tingkat parah. Lebih menekankan pada pertimbangan administrasi keuangan non-informasi, misalnya, waktu kemudahan mesin-mesin, biaya perawatan mesin, produktivitas para pekerja, bekerja shift, dll. Masalah yang biasanya sulit untuk menyatakan dalam hal keuangan, tetapi ada konsekuensi keuangan.
Tetapi ada kesamaan tampak bahwa semua yang disebutkan di atas-berkaitan dengan perbedaan? Keduanya tergantung pada sistem penyampaian informasi account, baik pada aspek keuangan usaha atau perusahaan. Lihat persyaratan Kjbl es (tur). Akuntansi keuangan adalah puncak es blok, terlihat untuk semua orang. Manajemen akuntansi adalah sisa gunung salju; disubsidi bagian yang tidak kelihatan kepada mereka di luar kegiatan atau perusahaan. Adalah untuk mendukung partai, yang itu sendiri merupakan bagian dari gunung es - dalam audit itu sendiri. Administrasi, pada kenyataannya, harus menjadi seluruh gunung salju - dalam arti bahwa dua jenis akuntansi yang bermain peran yang sangat penting dengan cara yang sama seperti yang benar pengelolaan bisnis, atau perusahaan.